Pokoke Mak nYussss...!!!!

Sapa yang nggak kenal ama ungkapan di atas...???
ungkapan yang sering dilontarkan oleh Bondan Winarno dalam acara Wisata Kuliner di salah satu TV swasta kita (Sebut saja Trans TV, red.)
Tapi tahukah anda? ada berbagai cerita menarik di balik Wisata Kuliner ini...

Wisata Kuliner adalah acara yang dibawakan oleh Bondan Winarno. Sebelum menjadi presenter di acara ini Bondan Winarno juga pernah menjadi presenter di acara Bango Cita Rasa Nusantara. Selain itu, ternyata Pak Bondan juga mempunyai seabreg kegiatan. Bapak ini pernah menjadi penulis lepas di berbagai penerbitan seperti Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Tempo, Mutiara, Asian Wall Street Journal, dan lain-lain. Pernah menjadi pengusaha bahkan menjabat sebagai Presiden Ocean Beauty International, sebuah perusahaan makanan laut yang berbasis di Seattle Washington, AS. Dan masih banyak kegiatan yang digeluti oleh Bapak ini. Untuk informasi lebih jauh Klik di sini.
Dalam acara ini, sering terdengar ucapan 'Mak Nyussss' ungkapan ini sering digunakan oleh Pak Bondan jika makanan yang dicicipinya benar2 enak...
jika dalam mencicipi makanan pak Bondan tidak mengatakan 'Mak Nyuss', makanan tersebut hanya biasa2 saja. Hal ini diungkapkan Pak Bondan saat diwawancarai oleh Surat kabar di Jogja (Kedaulatan Rakyat, red.). So... jika pak Bondan ngomong 'Mak Nyusss', makanan tersebut benar2 enak...!!!
Sedangkan ungkapan 'Mak Nyusss' sebenarnya bukan buatan pak Bondan melainkan mengambil istilah yang dibuat oleh Prof. Umar Kayam ketika menjadi Kolumnis di koran Kedaulatan Rakyat...
Jika pengen tahu lebih jauh tentang masakan yang pernah muncul di wisata kuliner, kunjung saja situs jalan sutra.

Read More......

Xbox 360 vs PS3 vs Nintendo Wii

Having only just formally begun, it is not yet possible to determine which, if any, of the three major consoles will dominate this new generation.

he Xbox 360 by Microsoft has gained an early lead in terms of market share, due in large part to its launch which came a year before its rivals. Sales figures in North America and Europe have continued to be strong, despite the launch of other consoles within the same period. Like its predecessor, the Xbox 360 has struggled in Japan due to a lack of RPGs, and the poor reception of some Japanese developed games, such as Ninety-Nine Nights and Every Party; however, the system's form factor has been more generally appreciated and sales have shown an increase in the region recently, perhaps due to the release of the highly anticipated Blue Dragon.
It is more difficult to assess whether Sony's PlayStation 3 console will be as successful as its predecessors. It has a comparatively higher price, and the PlayStation 3 was released roughly a year later than its direct competitor, the Xbox 360. The system's reliance on 'cutting edge' technology such as the Cell microprocessor and Blu-ray format have caused difficulties in manufacturing, especially the Blu-ray diode. Nonetheless, despite many initial setbacks and delays, Sony demonstrated the capabilities of the PlayStation 3 at Tokyo Game Show 2006, with 27 playable demos and numerous titles ready for launch. Its success or failure may ultimately be decided by whether or not players feel that the technology and games are worth the higher price of the console. Sony hopes that even if the PS3 loses market share to its competitors, its Blu-ray player would conceivably make the PS3 a profitable product for Sony overall. This is, of course, contingent on whether the Blu-ray Disc format becomes the high-definition optical disc standard.
Nintendo entered this generation with a new business plan with its Wii console. Their plan is to attract as many current gamers as possible, and to try to draw 'non-gamers' and lapsed gamers to the Wii. They have tried to accomplish this by focusing on new gameplay experiences and new forms of interaction with games rather than cutting edge graphics and expensive technology. If the new market grows sufficiently large, Nintendo hopes that the new control aspect will render current conventionally controlled consoles obsolete, leading to Nintendo capturing a large portion of the existing market as well. So far this strategy has paid off with Wii demand outstripping supply and since Nintendo is making a profit on each console, unlike Microsoft and Sony, it has already achieved positive returns on this console generation.[1] By April 2007, the Wall Street Journal declared Nintendo had become "the company to beat in the games business", with the Wii outselling its home system rivals and overshadowing the Nintendo DS portable.

Read More......

BlurayDisk VS HD DVD

Pertempuran media seperti ini terakhir terjadi di tahun 80’an dengan pergelutan antara VHS dan Betamax. 20 tahun berlalu tanpa kejadian yang mirip dengan pertarungan pada masa itu, sehingga "Blu Ray Vs HD-DVD" sering disamakan dengan kejadian tersebut. Walau begitu, apa sih pengaruh pertempuran ini dengan ‘kita-kita’ yang sebagai gamer? Memang ada efeknya gitu terhadap kehidupan gaming kita dan/atau efek kepada gaya hidup kita? (Selain meningkatkan harga konsol Next Gen)
Tentu saja, pertempuran ini bukan hanya masalah superioritas teknologi dan pertempuran korporat atau produk, tapi akan turut berdampak kepada hidup gaming dan khususnya kepada gaya hidup kita 10-20 tahun ke depan. Dampak yang seperti apa?

Blu-Ray (BD) dan HD-DVD (HDD) pada dasarnya adalah media optic untuk menyimpan data. Sama saja dengan CD dan DVD tapi perbedaan pada kapasitas mereka. Untuk perbandingan, CD memiliki kapasitar sekitar 650 MB dan DVD 1 layer, memiliki kapasitas sekitar 4,5 Gigabyte, 2 kali lipatnya jika DVD tersebut memiliki 2 layer. Nah, BD 1 layer memiliki kapasitas sekitar 25 Gigabyte dan HDD 1 layer memiliki kapasitas sekitar 15 Gigabyte. Kedua macam disk ini memiliki kemampuan multiple layer pula seperti DVD dengan maximal 8 layer untuk BD dan 3 layer untuk HDD dengan kapasitas teoritis hingga 200 GB maksimal untuk BD dan 60 GB untuk HDD.

Kedua Blu Ray dan HD-DVD mengunakan laser biru dengan panjang gelombang hanya 405 Nano Meter. DVD menggunakan laser merah dengan panjang gelombang sebesar 650 nano meter. Blu Ray mengambil nama dari warna laser yang digunakan untuk membaca disk mereka, walau kedua format ini menggunakan tipe dan warna laser yang sama. Karena perbedaan ukuran laser ini, maka Blu Ray dan HD-DVD bisa menyimpan data lebih besar lagi daripada DVD biasa.

Sedangkan Blu Ray memiliki kemampuan simpan lebih besar daripada HD-DVD karena disk mereka yang memungkinkan untuk menaruh lembah dan bukit dalam disknya (yang dibaca sebagai angka biner 1 dan 0) lebih rapat lagi daripada kompetitornya. Hal ini membuat ongkos produksi Blu Ray menjadi lebih mahal karena proses produksinya yang baru serta bahan yang digunakan Blu Ray. HD-DVD, walau dengan jumlah space data yang lebih kecil, memiliki keunggulan dengan kemampuannya bisa diproduksi menggunakan mesin cetak DVD biasa.

Dengan kemajuan pada teknologi simpan disk optik, kamampuan untuk menyimpan data yang raksasa ini cukup menggiurkan. Tapi hal ini tidak menutup kenyataan kalau kapasitas raksasa ini overkill untuk video dan game di mana rata-rata game console saja paling besar menggunakan disk DVD Dual Layer 1 sisi dengan besar 9 Gigabyte. Jadi, buat apa space ratusan giga ini?

LALU KENAPA PS3 PAKE BLU RAY?

Sebagian perusahaan yang mendukung Blu Ray dan HD-DVD

Seperti dijelaskan sebelumnya, Sony adalah salah satu perusahaan investor pengembang teknologi Blu Ray dan membuat mereka menjadi salah satu pemilik format ini. Sebagai salah satu pemilik teknologi ini, Sony tentu ingin Blu Ray menjadi sukses di semua produk elektroniknya, termasuk Playstation 3. Mengikuti langkah mereka dengan PS2 yang telah sukses meinfiltrasi pasar dengan format DVD, mereka mengharapkan hal yang sama bisa terjadi dengan PS3. Sony telah mengumumkan kalau format ini bersama player film pertamanya akan diluncurkan pada bulan Juni ini. Mereka juga telah mengumumkan kalau mereka akan menyiapkan 2 juta unit PS3 pada peluncurannya 17 November mendatang. Dengan harga Blu Ray player berkisar US$750-1.000, harga PS3 yang ‘hanya’ US$500 akan sangat menarik bagi para pecinta Audio Video.
Sehingga PS3 tidak hanya akan dikejar sebagai mesin untuk bermain game, tapi juga sebagai player disk Blu Ray. Jika Sony sukses pada kampanye PS3-nya, maka terdapat 2 juta unit player Blu Ray murah sudah masuk pasar pada akhir tahun ini. Angka ini bukanlah angka yang bisa diacuhkan oleh produsen komputer dan studio film mana pun.

Sony BDP-S1, player BD yang akan diluncurkan Juni berharga US$ 1000.

HD-DVD BAGAIMANA?
Format ini memang memiliki kapasitas yang lebih kecil dari Blu Ray dan arus datanya sedikit lebih kecil, tapi format ini memiliki 1 kekuatan yang menjadi kelebihan HD-DVD pada pertempuran format ini.
HD-DVD pada dasarnya adalah pengembangan dari teknologi DVD. Maka dari itu, pabrik produsen DVD biasa masih bisa memproduksi disk format ini tanpa perlu mengganti mesin pencetaknya. Hal ini salah satu alasan kenapa format ini memiliki kapasitas lebih kecil dari Blu Ray. Tapi berbeda dengan Blu Ray yang membutuhkan alat pencetak disk yang baru untuk memproduksinya, HD-DVD masih bisa diproduksi menggunakan mesin yang sudah ada dan membuat format ini menjadi lebih murah untuk diproduksinya. Selain itu, lisensi format ini lebih murah daripada lisensi Blu Ray sehingga player HD-DVD akan lebih murah daripada player Blu Ray.

Toshiba HD-A1, player HD-DVD generasi pertama nongol duluan (2005) dengan harga US$499-$799

KONDISI LADANG PERTEMPURAN

Dengan player HD-DVD sudah memasuki pasar bulan April yang lalu, format ini telah menjajaki pertempuran 2 bulan lebih dahulu daripada Blu Ray. Dan film-film produksi studio format ini sudah mulai mengalir (walau tidak deras) ke pasar. Bagaimana tanggapan pasar terhadap pasar ini masih terlalu dini untuk diketahui. Tapi, dalam waktu beberapa minggu ini, para pendukung HD-DVD, khususnya beberapa studio film, mengubah dukungan mereka dari eksklusif menjadi non-eksklusif dan mendukung kedua format ini.
Hal ini bukan berarti HD-DVD dianggap ‘kalah’ oleh para studio-studio ini, tapi justru bisa dikatakan kalo studio tersebut melihat persaingan HD-DVD dan Blu Ray ke depan nanti akan bertarung cukup seimbang. Walau begitu, jika menilik dari bagaimana pertempuran antara Beta dan VHS akhirnya berakhir, maka efeknya salah satu dari kedua format ini bisa menghilang dalam waktu 10 tahun mendatang.

Kiri: The Matrix, beserta bentuk kemasan Blu-Ray
Kanan: The Last Samurai, beserta bentuk kemasan HD-DVD

MASA DEPAN SUDAH DI DEPAN MATA
Seperti Anda baca di atas, banyaknya ruang data untuk menyimpan data video bersinyal High Defintion dan data game yang menghasilkan gambar HD tersebut tidak akan berbeda banyak dengan kualitas tampilan game pada generasi sebelumnya. Maka dari itu, Xbox 360 yang mampu mengeluarkan game dengan resolusi 1080i tidak memiliki masalah menggunakan format DVD. Jadi, apakah sebenarnya tujuan dari implementasi format baru ini kepada konsol-konsol terbaru, khususnya pada PS3? Secara teknologi untuk game konsol, sebenarnya hampir tidak ada.
Microsoft, salah satu pendukung dari teknologi HD-DVD, justru meluncurkan Xbox 360 dengan DVD drive standar sebagai media utama konsol tersebut. Mereka telah mengumumkan kalau drive HD-DVD yang terpisah akan tersedia tahun ini untuk Xbox 360, tapi hingga kini, secara resmi, perangkat tersebut hanyalah digunakan untuk memainkan film HD-DVD di Xbox 360 dan tidak digunakan untuk game. Bahkan game berformat HD-DVD pun belum terdengar.
Berbeda dengan Microsoft, Sony menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap Blu Ray. Game-game PS3 nanti akan berformat Blu Ray. Hal ini sedikit berlebihan mengingat jumlah game DVD 9 atau 2 disk yang keluar untuk PS2 bisa dihitung dengan sebelah tangan saja. Selain itu, space pada dvd game PS2 tersebut lebih banyak digunakan untuk menyimpan data Full Motion Video (FMV); contohnya seperti game RPG Xenosaga.
Selain itu, mengingat kualitas grafis yang ditawarkan PS3, tidak akan kaget jika kebanyakan developer game akan menampilkan adegan yang dirender secara real time di PS3, seperti pada trailer MGS4. Cara ini mungkin akan sering digunakan karena teknik tersebut lebih murah ketimbang memproduksi film pre-rendered seperti kebanyakan FMV dalam PS2 dan memakan ruang data lebih kecil daripada FMV. Sehingga, tidak ada alasan teknis lainnya yang signifikan untuk menjustifikasikan penggunaan format ini pada konsol generasi berikutnya.

Pemenang dari Blu Ray vs HD-DVD bisa ditentukan juga dari pemenang antara PS3 (player Blu Ray) vs Xbox 360 (player HD-DVD)

Read More......

Selayang Pandang alias Sekapur Sirih alias Preface

Blog ini saya buat agar seluruh orang bisa saling membagi pengalamannya tentang games, film, teknologi terbaru, dan pengalaman² unik. Karena saya masi 'newbie' dalam dunia blog, saya sangat mengharapkan komentar dari temen² agar blog ini dapat lebih sempurna. Klo pengen komentar jangan segan² isi comment or shoutbox.

Read More......