Rabu, November 21, 2007

Linux Desktop Environment : KDE

Selain desktop GNOME, pada distro Linux juga terdapat berbagai macam jenis desktop lainnya. Salah satunya adalah KDE. Desktop ini terkenal akan kemiripannya dengan desktop Windows. Oleh karena itu, desktop jenis ini banyak dipakai oleh user yang baru saja menggunakan Linux. Dalam postingan kali ini, Farriz akan kembali sedikit bercerita tentang desktop enviroment ini.
KDE atau K Desktop Enviroment adalah free software project yang bertujuan untuk membuat powerful system yang memudahkan dalam penggunaan desktop. Tujuan utama project ini adalah menyediakan desktop dengan fungsi-fungsi dasar dan aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari. KDE adalah lingkungan desktop (desktop environment) dan platform pengembangan aplikasi yang dibangun dengan toolkit Qt dari Trolltech. KDE berjalan pada banyak ragam sistem Unix, termasuk Linux, BSD, dan Solaris. Terdapat pula versi KDE untuk Mac OS X dengan bantuan lapisan X11 dan untuk Microsoft Windows dengan bantuan Cygwin. Keunggulan utama KDE adalah kemudahan pemakaian, fleksibilitas, portabilitas, dan kekayaan fitur. KDE project juga bertindak sebagai proyek yang memayungi aplikasi proyek lebih kecil yang didasarkan pada KDE teknologi, seperti K Office, K Develop, Amarok, dan K3B.


Screenshot KDE 3.5.7 dengan default desktop

KDE diciptakan untuk menyediakan GUI yang lengkap, konsisten, dan mudah digunakan untuk sistem operasi GNU/Linux. Yang membuat KDE menarik adalah arsitekturnya: penggunaan bahasa berorientasi objek, pustaka yang dibangun dengan sungguh-sungguh yang menyediakan teknologi yang luar biasa dan fitur tingkat tinggi, yang membuatnya sangat mudah digunakan untuk membangun aplikasi diatasnya. Bagian yang susah adalah membuat kode yang cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan aplikasi-aplikasi di atasnya.
KDE juga menyediakan berbagai macam aplikasi yang kompatibel pada distro Linux yang menggunakan desktop KDE, yaitu :


Screenshot KDE 3.5 menjalankan Kontact personal information manager dan Konqueror file manager


Sumber :
Wikipedia
Distrowatch
KDE

Read More......

Jumat, November 09, 2007

Perspektif Orang Lain

Alkisah...

Suatu hari pada saat Farriz pulang ke rumah menggunakan bus kota, naiklah seorang pria dengan dandanan rapi nan eksklusif di daerah antara Magister Management UGM dan Gedung Pasca Sarjana UGM. Sang pria menggunakan pakaian rapi nan terstrika muluz, celana hitam yang eklusif, rambut klimis seperti artis tahun 80-an, dan menenteng tas seperti tas notebook. Sang pria duduk di samping kanan-depan bangkuku. Kemudian sang pria mengeluarkan handphone hitam merk n***a seri N70 (atau N73, soalnya gak jelas & bentuknya hampir mirip sih). Waktu itu, Farriz berpikir orang tersebut pastilah seorang eksekutif yang sedang menimba ilmu di program pasca sarjana di UGM dan Farriz benar-benar respek dan salut kepada orang tersebut. Tak lama kemudian, handphone pria tersebut berdering dengan nada dering default dari handphonenya. Saat itu Farriz berpikir, orang tersebut pasilah orang sibuk. Sang pria mengangkat handphonenya dan mulai berbicara...
Kemudian dia berbicara "Tunggu Sek, Lha Nyong isih nang bes jeee...."(berbicara dengan logat jawa ngapak yang amat-sangat kental sekali)
Saat itu juga Farriz berpikir...

Farriz gak bermaksud rasis atau meledek, tapi klo orang Jogja denger orang kebumen, tegal, omong pake logat jawa ngapak yang kental agak-agak gimana githuu... agak-agak geli dan uhh susah diungkapkan dengan kata-kata ^_^. Seketika itu juga, pandangan Farriz terhadap orang itu jadi agak-agak melenceng dari pikiran pertama. Tapi Farriz masih menganggap orang tersebut sebagai bussinessman kok ^_^.
Dari kisah ini, kita dapat mengambil beberapa hikmah & kesimpulan (hehehe bijak mode : On). Betapa rapuh... betapa ringkih... dan betapa fragilenya perspektif orang lain terhadap kita. Pandangan dan kesan orang lain terhadap kita dapat musnah seketika hanya gara-gara 1 kesalahan kecil nan fatal yang kita perbuat baik sengaja maupun tidak sengaja. Hanya karena salah omong, seorang petinggi bisa tidak dipercaya lagi oleh bawahannya bahkan pemimpin tersebut ditinggalkan oleh bawahannya. Selain itu, janganlah terlalu menilai orang dari tampak luarnya. lagi-lagi istilah "don't judge a book from its cover" harus kita pegang teguh. banyak orang yang bertampang necis memakai jas tak lain hanyalah cecunguk maniac uang yang rela menginjak-nginjak rakyat kecil untuk memuaskan nafsunya sendiri tapi masih berani-beraninya memakai kata "wakil rakyat" di jidatnya! tapi, tidak sedikit juga orang yang hanya memakai pakaian compang-camping, namun mempunyai memiliki hati yang tulus ikhlas. Pokoknya, janganlah menilai orang terlalu berlebihan dan jangan langsung memberi judgement terhadap seseorang hanya dari luarnya saja.

Read More......

Kamis, November 08, 2007

Linux Desktop Interfaces : GNOME

Seperti Janji Farriz pada postingan kemaren-kemaren, kali ini Farriz akan sedikit bercerita tentang salah satu macam desktop pada Linux yaitu GNOME.

GNOME adalah proyek internasional untuk membangun desktop-enviroment yang sempurna yang sepenuhnya adalah software yang gratis. Tujuan utama proyek ini adalah membangun susunan dan pengembangan software, memilih aplikasi software untuk desktop, dan bekerja untuk membuat program untuk me-manage application launching, file handling, serta window and task management.
GNOME adalah bagian dari GNU project dan dapat digunakan pada berbagai sistem operasi Unix-like seperti Linux dan Solaris. GNOME diluncurkan oleh GNU Project pada Agustus 1997 untuk menanggapi peluncuran KDE yang merupakan software desktop environment yang berbasis Qt widget toolkit yang sekarang tidak menggunakan free software license. Hal ini membuat para anggota GNU Project ingin membuat semacam toolkit untuk membangun software desktop dan aplikasi yang sepenuhnya gratis. Oleh karena itu, 2 proyek dimulai yaitu Harmony Toolkit untuk menggantikan Qt Libraries dan GNOME untuk membuat desktop baru tanpa Qt dan membangun desktop tersebut secara gratis sepenuhnya. Untuk menggantikan Qt, GTK+ digunakan sebagai basis dari GNOME desktop.
GNOME menyediakan lingkungan pengguna yang bersahabat yang "langsung bekerja" untuk pengguna sehari-hari, tanpa terlalu rumit atau fasilitas yang membingungkan. Pada saat yang sama GNOME menyediakan pengalaman fleksibilitas yang kaya yang diinginkan para pengembang

GNOME 2.20 screenshot

Pada desktop GNOME, juga menyertakan berbagai macam aplikasi yang kompatibel pada distro Linux yang menggunakan desktop GNOME, antara lain :

Sumber :
Wikipedia
Distrowatch
Gnome

Read More......

© New Blogger Templates | Webtalks